Monday, November 16, 2015

LAPORAN SANTUNAN YATIM/DLUAFA


Sampai hari ini, Senin 16 November 2015
Dana Infaq Maulid 1437 H dan santunan Yatim/Dulafa baru terkumpul sebesar 
Rp 2.310.000,- (Dua Juta Tiga Ratus Sepuluh Ribu Rupiah)
Dengan rincian sebagai berikut :

1. via transfer BCA 500 ribu rupiah infaq dari Ibu Widya di Cibubur
Pahala ditujukan kepada orang tua Ibu Widya :
- Ayahanda Ahmad Sofyan bin Haji Amroni
- Haji Amroni bin Haji Abdullah
- Ani binti Sanian
- Sutarja bin Walim
Semoga diberikan rahmat semua kuburnya, mendapatkan tempat yang mulia dan bahagia di sana amin.

2. Tunai 800 ribu rupiah dari kolektif kawan pabrik sdr Panji di Cibinong
Semoga dimurahkan rezekinya, berkah hasi kerja pabriknya..amin.

3. via transfer BCA 510 ribu dari hamba Allah di Hongkong
Pahalanya ditujukan kepada :
- Bpk Moekriyono bin Syahar (alm)
- Djoko Cahyono bin Moekriyono (alm)
- ibu Roesmitun binti Sanidi Semoga panjang umur, berkah selamat

4. via Transfer BCA 500 ribu dari Ibu Winarni di Hongkong
Semoga dIberikan kemudahan segala urusan

=====================
ANGGARAN DANA MAULID 1437 Hijriyah
Konsumsi untuk 500 Orang jama’ah @ Rp 10.000,- ... = 5 Juta Rupiah
Santunan 100 yatim dan dluafa @ Rp. 50.000,- ….….. = 5 Juta Rupiah
Sarana, Persiapan, Umbul-umbul, kepanitiaan dsb.... = 500 Ribu rupiah
Total Angaran Maulid Nabi SAW 1437 H adalah sebesar 10,5 Juta Rupiah

Jadi, bagi yang mau ikut mengagungkan Kelahiran Nabi Muhammad SAW bersama MAJELIS DZIKIR ARBABUL HIJA masih ada kesempatan 25 hari lagi. Kekurangan biaya masih buanyak.. bagi yang ikut partisipasi ada naskah buku-buku Islami dalam format pdf bisa download gratis sebagai ungkapan terima kasih kami..

Infaq Maulid ini bisa Melalui:
1. BCA Rek. 869.063.4946 a/n Ahmad Daeroby
2. BRI Rek. 4089.01.000.286.503 a/n Habibah

Hati-hati penipuan mengatasnamakan Majelis Arbabul Hija
Silahkan Konfirmasi dahulu kepada kami
PinBB. 7F9403F7 dan 58272B26
Khusus Call. 0857.1461.9749 (Kang Dae)
WatsAp. +62-896.0997.0258 dan 0813.1020.9384 (Kang Dae)
Home: http://arbabulhija.blogspot.com

Semoga amal baik sahabat semua menghasilkan balasan paling baik dari Allah, sehingga kehidupannya di dunia selalu senang, sejahtera dan bahagia terlebih di akhirat nanti.. amin

NB. Laporan infaq maulid diumumkan secara berkala di WA atau BB

HADIRILAH..!! MAULID NABI MUHAMMAD SAW 1437 H
Hari Minggu Abis Dzuhur, Tanggal 13 Desember 2015 M / 01 Robiul Awal 1437 H

Tempat MAJELIS DZIKIR ARBABUL HIJA
Jalan Raya Jakarta-Bogor km 45, Gang Jembatan Barokah, Rt 11/04 Kelurahan Cibinong Kabupaten Bogor - Jawa Barat - Indonesia

Salam Jabat Erat
Ahmad Daerobiy

(Kang Dae)


HIKMAH MAULID NABI MUHAMMAD SAW

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
الحَمْدُ ِللهِ الَّذِى بَعَثَ فِيْناَ رَسُوْلَهُ الأَعْظَمُ , وَجَعَلَ أُمَّتَهُ وَسَطاً خَيْرَ الأُمَمِ , حَتَّى يَكُوْنُوْا يَوْمَ القِياَمَةِ شُهَداَءَ عَلَى ساَئِرِ الأُمَمِ , صَلىَ اللهُ تَعاَلىَ عَلَى النَّبِىِّ الأَكْمَلِ الأَفْحَمِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ ذِى المَكاَرِمِ وَالشَّيْمِ , وَعَلَى آلِهِ الَّذِى فىِ سُلُكِ دِيْنِهِ انْتِظَمْ , وَصَحْبِهِ حَماَةِ الدِّيْنِ الأَقْوَمْ , وَشَرَفَ وَكَرَمَ وَمَجَدَ وَعَظَمْ ( أَمَّابَعْدُ )

Dalam kesempatan ini, kita membicarakan hikmah dalam memperingati Maulid Nabi SAW. Semoga kita semua mendapatkan hikmah itu, sehingga akan mengantarkan pada kehidupan yang baik, hidup senang bahagia dan sejahtera di dunia dan juga di akhirat kelak..amin

MAULID NABI BERNILAI PAHALA

(فاَئِدَةٌ) فيِ فَتاَوِى الحاَفِظْ السُّيُوْطِيْ فيِ باَبِ الوَلِيْمَةِ (سُئِلَ) عَنْ عَمَلِ المَوْلِدِ النَّبَوِيِّ فيِ شَهْرِ رَبِيْعِ الأَوَّلِ ماَ حُكْمُهُ مِنْ حَيْثُ الشَّرْعِ وَهَلْ هُوَ مَحْمُوْدٌ أَوْ مَذْمُوْمٌ وَهَلْ يُثاَبُ فاَعِلُهُ أَوْلاَ قاَلَ (وَالجَوَابُ) عِنْدِيْ أَنَّ أَصْلَ عَمَلِ المَوْلِدِ الَّذِيْ هُوَ اِجْتِماَعُ النّاَسِ وَقِرَاءَةُ ماَ تَيَسَّرَ مِنَ القُرْآَنِ وَرِوَايَةِ الأَخْباَرِ الوَارِدَةِ فيِ مَبْدَأِ أَمْرِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَماَ وَقَعَ فيِ مَوْلِدِهِ مِنَ الآَياَتِ ثُمَّ يَمُدُّ لَهُمْ سِماَطٌ يَأْكُلُوْنَهُ وَيَنْصَرِفُوْنَ مِنْ غَيْرِ زِياَدَةٍ عَلَى ذَلِكَ مِنَ البِدَعِ الحَسَنَةِ الَّتِيْ عَلَيْهاَ صاَحِبُهاَ لِماَ فِيْهِ مِنْ تَعْظِيْمِ قَدْرِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَإِظْهاَرِ الفَرْحِ وَالاِسْتِبْشاَرِ بِمَوْلِدِهِ الشَّرِيْفِ اهـ

(FAIDAH) Dalam kitab Fatawi Al-Hafidz As-Suyuti dalam Bab Walimah. Beliau ditanya soal peringatan Maulid Nabi SAW di bulan Robi’ul Awal. Apa hukumnya menurut pandangan agama Islam? Apakah terpuji atau tercela? Apakah mendapatkan pahala atau tidak? Beliau menjawab menurutku asal peringatan maulid yang di dalamnya terdapat kumpulan orang, membaca ayat Qur’an, membacakan riwayat hadits tentang kisah Rasul SAW juga menceritakan kehebatan saat kelahiran beliau, kemudian di akhiri dengan makanmakan dan rangakaian acara seperti itu tetap dijalankan tanpa menambahkan hal lain, hukumnya adalah bid’ah hasanah, artinya perbuatan sangat baik yang mendapatkan nilai pahala, karena terdapat mengagungkan martabat baginda Nabi SAW menampakan suka cita dan senang atas kelahiran Nabi SAW.

CARA MENGHORMATI KELAHIRAN NABI SAW

(فاَئِدَةٌ) جَرَّتْ العاَدَةُ أَنَّ النّاَسَ إِذَا سَمِعُوْا ذِكْرِ وَضْعِهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْمُوْنَ تَعْظِيْماً لَهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهَذَا القِياَمُ مُسْتَحْسِنٌ لِماَ فِيْهِ مِنْ تَعْظِيْمِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقَدْ فَعَلَ ذَلِكَ كَثِيْرٌ مِنْ عُلَماَءِ الأُمَّةِ الَّذِيْنَ يُقْتَدَىْ بِهِمْ

(FAIDAH) Berlaku sebuah kebiasan bahwasanya apabila diperdengarkan menyebut kelahiran Nabi SAW maka semua orang akan berdiri karena mengagungkan Nabi SAW. Bangun berdiri untuk mengagungkan ini adalah sangat baik, karena di dalamnya terdapat mengagungkan dan menghormati baginda Nabi SAW. Banyak para Ulama soleh dahulu yang melakukan hal seperti ini. Mereka adalah para Ulama yang menjadi pemimpin ummat…

AL-IMAM AS-SUBKIY MEMPERINGATI MAULID NABI

قاَلَ الحَلَبِيْ فيِ السَّيْرَةِ فَقَدْ حَكَى بَعْضُهُمْ أَنَّ الإِماَمَ السُّبْكِي اِجْتَمَعَ عِنْدَهُ كَثِيْرٌ مِنْ عُلَماَءِ عَصْرِهِ فَأَنْشَدَ مَنْشَدَهُ قَوْلَ الصَّرْصَرِي فيِ مَدْحِهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - قَلِيْلٌ لِمَدْحِ المُصْطَفَى الخَطُّ بِالذَّهَبِ عَلَى وَرَقٍ مِنْ خَطٍّ أَحْسَنٍ مِنْ كُتُبٍ وَأَنْ تَنْهِضَ الأَشْرَافُ عِنْدَ سِماَعِهِ قِيّاَماً صُفُوْفاً أَوْ جِثِيّاً عَلَى الرُّكَبِ فَعِنْدَ ذَلِكَ قاَمَ الإِماَمُ السُّبْكِي وَجَمِيْعُ مَنْ بِالمَجْلِسِ فَحَصَلَ أُنْسٌ كَبِيْرٌ فيِ ذَلِكَ المَجْلِسِ وَعَمِلَ المَوْلِدَ وَاجْتِماَعُ الناَّسِ لَهُ كَذَلِكَ مُسْتَحْسِنٌ

Syekh Al-Halbi berkata dalam kitab As-Saeroh, sebagian Ulama mengabarkan bahwasanya Al-Imam As-Subkiy berkumpul bersamanya banyak para Ulama saat itu. Kemudian Al-Imam As-Subliy melantunkan say’air Ash-Shorshori yang menceritakan pujian dan sanjungan kepada baginda Nabi SAW “Sepatah kata mengandung pujian kepada Nabi Terpilih adalah laksana tulisan emas di atas kertas, tulisan paling indah dalam buku-buku”. Hendaknya segera bangkit berbaris baik berdiri atau berkendara karena untuk mengagungkan Nabi SAW pada saat mendengar kelahiran Nabi SAW. Oleh karenanya saat itu Al-Imam As-Subkiy bangkit berdiri untuk mengagungkan kelahiran Nabi SAW juga semua orang yang hadir saat itu. Sehingga terciptalah rasa senang dan bahagia di tempat itu. Memperingati Maulid serta mengumpulkan orang untuk maulid Nabi adalah perbuatan yang sangat baik dan terpuji.

MAULID NABI PERBUATAN SANGAT BAIK

قاَلَ الإِماَمُ أَبُوْ شاَمَةٍ شَيْخُ النَّوَوِيْ وَمِنْ أَحْسَنِ ماَ ابْتُدِعَ فيِ زَماَنِناَ ماَ يُفْعَلُ كُلَّ عاَمٍ فيِ اليَوْمِ المُوَافِقِ لِيَوْمِ مَوْلِدِهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنَ الصَّدَقاَتِ وَالمَعْرُوْفِ وَإِظْهاَرِ الزِّيْنَةِ وَالسُّرُوْرِ فَإِنَّ ذَلِكَ مَعَ ماَ فِيْهِ مِنَ الإِحْسَانِ لِلْفُقَرَاءِ مَشْعَرٌ بِمَحَبَّةِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَتَعْظِيْمِهِ فيِ قَلْبِ فاَعِلِ ذَلِكَ وَشُكْرِ اللهِ تَعاَلىَ عَلَى ماَمَنٍ بِهِ مِنْ إِيْجَادِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الَّذِيْ أَرْسَلَهُ رَحْمَةً لِلْعاَلَمِيْنَ

Berkata Aol-Imam Abu Syamah Syekh An-Nawawi : Diantara perbuatan bid’ah yang sanggat baik di saat sekarang (bid’ah itu ada yang baik dan tidak red.), yang dilakukan setiap pergantian tahun, bertepatan dengan hari kelahiran Nabi SAW yang di dalamnya sedekah, bertatap muka, menampakkan rasa senang dengan memakai pakaian bagus karena bahagia akan kelahiran Nabi SAW, di samping itu ada sikap peduli kepada fakir miskin, maka semua itu merupakan pertanda ada rasa cinta kepada baginda Nabi SAW serta mengagungkannya di dalam hati orang yang melakukannya. Juga termasuk sebagai bentuk karena kesejahteraan dan kedamaian diwujudkannya Rasulullah SAW, yang di utus menjadi rahmat bagi semua alam.

SEJARAH MAULID NABI

قاَلَ السَّخاَوِيْ إِنَّ عَمَلَ المَوْلِدِ حَدَّثَ بَعْدَ القُرُوْنِ الثَّلاَثَةِ ثُمَّ لاَزَالَ أَهْلُ الإِسْلاَمِ مِنْ سَائِرِ الأَقْطاَرِ وَالمِدَنِ الكُباَرِ يَعْمَلُوْنَ المَوْلِدَ وَيَتَصَدَّقُوْنَ فيِ لَياَلِيْهِ بِأَنْواَعِ الصَّدَقاَتِ وَيَعْتَنُّوْنَ بِقِرَاءَةِ مَوْلِدِهِ الكَرِيْمِ وَيَظْهَرُ عَلَيْهِمْ مِنْ بَرَكاَتِهِ كُلُّ فَضْلٍ عَمِيْمٍ

Berkata Syekh As-Sakhoi : Bahwasanya peringatan mauled Nabi itu di mulai sejak abad ke-3 Hijriyah (tahun 300-an) kemudian umat Islam di berbagai penjuru dunia, berbegai kota besar tidak henti-hentinya memperingati mauled Nabi SAW di setiap tahunnya, mereka melakukan sedekah di malamnya dengan berbagai macam sedekah, mereka bersungguh-sungguh membaca Maulid Nabi dan mengagungkannya, sehingga mereka semua mendapatkan keberkahan yang besar karena mauled Nabi SAW.

MANFAAT MAULID NABI

وَقاَلَ اِبْنُ الجُوْزِيْ مِنْ خَوَاصِهِ أَنَّهُ أَماَنٌ فيِ ذَلِكَ العاَمِ وَبُشْرَى عاَجِلَةٍ بِنَيْلِ البُغِيَّةِ وَالمَرَامِ

Berkata Syekh Ibnu Al-juzi : Diantara khasiat atau fungsi Maulid Nabi adalah bahwasanya di tahun tersebut akan di lindungi dari semua musibah, kebahagiaan yang disegerakan karena mendapatkan cita-cita dan harapan.

RAJA PERTAMA MEMPERINGATI MAULID NABI

وَأَوَّلُ مَنْ أَحْدَثَهُ مِنَ المُلُوْكِ المُلُكُ المُظَفَّرِ أَبُوْ سَعِيْدْ صَاحِبِ أَرْبِلَ وَأَلَّفَ لَهُ الحاَفِظُ اِبْنُ دَحْيَةٍ تَأْلِيْفاً سَمَّاهُ التَّنْوِيْرُ فيِ مَوْلِدِ البَشِيْرِ النَّذِيْرِ , فَأَجَازَهُ المُلُكُ المُظَفَّرِ بِأَلْفِ دِيْناَرٍ وَصَنَعَ المُلُكُ المُظَفَّرَ المَوْلِدَ وَكاَنَ يَعْمَلُهُ فيِ رَبِيْعِ الأَوَّلِ وَيَحْتَفِلُ بِهِ اِحْتِفاَلاً هاَئِلاً وَكاَنَ شَهْماً شُجاَعاً بِطَلاً عَاقِلاً عَالِماً عاَدِلاً وَطاَلَتْ مُدَّتُهُ فيِ مُلْكٍ إِلىَ أَنْ ماَتَ وَهُوَ مُحاَصِرُ الفَرَنْجِ بِمَدِيْنَةٍ عِكاً سَنَةَ ثَلاَثِيْنَ وَسِتُّمِائَةٍ مَحْمُوْدُ السَّيْرَةِ وَالسَّرِيْرَةِ

Raja pertama yang melakukan peringatan Maulid Nabi adalah Raja Mudlofar, yaitu Abu Sa’id Penguasa daerah Irbal. Khabar ini diabadikan oleh Al-Hafidz Ibnu Dahyah dalam sebuah buku At-Tanwir Fi Maulid Al-Basyir Wan-Nadzir”. Sang raja menginfaqkan seribu dinar untuk Maulid Nabi (saat itu satu dinar = 5 jt-an sekarang) Sang raja merayakan Maulid Nabi di bulan Robi’ul-Awal setiap tahun. Berkat keberkahannya sang raja menjadi berkah, menjadi semakin gagah perkasa, kekuasaannya semakin di kagumi raja-raja lain, bahkan kejayaannya berlangsung lama yaitu sampai sang raja wafat. Raja Mudlofar wafat di kota Al-Farnj sekitar tahun 630 Hiriyah sang raja mendapatkan pujian dan sanjungan setelah kepergiannya wafat meninggal dunia.. karena berkah mauldi Nabi SAW

DALIL MEMPERINGATI MAULID NABI

وَاسْتَنْبَطَ الحَافِظُ ابْنُ حَجَرٍ تَخْرِيْجَ عَمَلِ المَوْلِدِ عَلَى أَصْلِ ثاَبِتٍ فيِ السُّنَّةِ وَهُوَ ماَ فيِ الصَّحِيْحَيْنِ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَدِمَ المَدِيْنَةَ فَوَجَدَ اليَهُوْدِ يَصُوْمُوْنَ يَوْمَ عاَشُوْرَاءَ فَسَأَلَهُمْ فَقاَلُوْا هُوَ يَوْمٌ أَغْرَقَ اللهُ فِيْهِ فِرْعَوْنَ وَنَجَى مُوْسَى وَنَحْنُ نَصُوْمُهُ شُكْرًا فَقاَلَ نَحْنُ أَوْلىَ بِمُوْسَى مِنْكُمْ

Al-Hafidz Syekh Ibnu Hajar Al-Asqolaniy menetapkan bahwa takhrij (dalil relevan) akan peringatan mauled Nabi adalah sudah ditetapkan dalam hadits riwayat Bukhori Muslim, yaitu bahwa pada saat baginda Nabi SAW tiba di kota Madinah, beliau bertemu dengan kaum yahudi yang sedang berpuasa ‘Asyura dan Nabi SAW menanyakan hal itu. “Kalian semua puasa apa?” kaum Yahudi menjawabnya, ini adalah hari dimana Allah menenggelamkan Fir’aun dan menyelamatkan Nabi Musa, hari ini kami berpuasa karena bentuk rasa syukur. Nabi SAW berkata : “Kami (Nabi Muhammad SAW) adalah lebih utama dari Nabi Musa dan kalian semua”. Ini artinya bahwa Kelahiran Nabi Muhammad SAW adalah paling layak di syukuri dan di peringati.

ABU LAHAB DIRINGANKAN SIKSANYA

وَقَدْ جُوِزَي أَبُوْ لَهَبٍ بِتَخْفِيْفِ العَذَابِ عَنْهُ يَوْمَ الإِثْنَيْنِ بِسَبَبِ إِعْتاَقِهِ ثُوَْيبَةَ لِماَ بَشَرَتْهُ بِوِلاَدَتِهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَنَّهُ يَخْرُجُ لَهُ مِنْ بَيْنِ أُصْبُعَيْهِ ماَءٌ يَشْرُبُهُ كَماَ أَخْبَرَ بِذَلِكَ العَبّاَسُ فيِ مَنَامٍ رَأَىْ فِيْهِ أَباَ لَهْبٍ وَرَحِمَ اللهُ . القاَئِلَ وَهُوَ حاَفِظُ الشّاَمِ شَمْسُ الدِّيْنِ مُحَمَّدْ بِنْ ناَصِرْ حَيْثُ قاَلَ إِذاَ كاَنَ هَذاَ كاَفِرًا جاَءَ ذَمُّهُ وَتَبَّتْ يَدَاهُ فيِ الجَحِيْمَ مُخْلِدًا أَتَى أَنَّهُ فيِ يَوْمِ الإِثْنَيْنِ دَائِماً يُخَفَّفُ عَنْهُ لِلسُّرُوْرِ بِأَحْمَدَ فَماَ الظَّنُّ بِالعَبْدِ الَّذِيْ كاَنَ عُمْرُهُ بِأَحْمَدَ مَسْرُوْرًا وَماَتَ مُوَحِدًا

Sungguh telah diperkenankan kepada Abu Lahab (musuh Nabi SAW) untuk diringankan siksanya diakhirat nanti khusus pada hari senin saja. Itu disebabkan Abu Lahab pernah membebaskan budak bernama Tsuaebah, saat itu ia merasa senang dan bahagia akan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Pada hari senin nanti selain siksanya diringankan di dalam neraka, dari jari sela jari tangannya keluar air minum, ia bisa minum sesukanya dan badannya menjadi segar. Sebagaimana dikhabarkan oleh Ibnu Abbas yang terlihat dalam mimpinya. Bahwasanya Ibnu Abbas melihat Abu Lahab dan Allah mengasihinya dengan meringankan siksanya.

Seorang Ulama Syam yaitu Syekh Samsuddin Muhammad bin Nashir berkata, Apabila Abu Lahab ini seorang kafir yang tercela dan sudah pasti dimasukkan kekal ke dalam neraka, maka setiap di hari senin siksanya itu diringankan, karena ia pernah senang dan bahagia atas kelahiran Nabi SAW. Lalu bagaimana seorang hamba yang setiap kali bertemu bulan Maulid merasa senang dan bahagia, orang Islam yang menauhidkan dengan baik dan bukan kafir..??.

TANDA BAIK KEIMANAN SESEORANG

قاَلَ الحَسَنُ البَصْرِي قَدَّسَ اللهُ سِرَّهُ ؛ وَدَدْتُ لَوْ كاَنَ ليِ مِثْلَ جَبَلِ أُحُدٍ ذَهَباً َلأَنْفَقْتُهُ عَلَى قِرَاءَةِ مَوْلِدِ الرَّسُوْلِ , قاَلَ الجُنَيْدِي البَغْدَادِيْ رَحِمَهُ اللهُ مَنْ حَضَرَ مَوْلِدَ الرَّسُوْلِ وَعَظَّمَ قَدْرَهُ فَقَدْ فاَزَ بِالإِيْماَنِ

Berkata Syekh Al-Hasan Al-Bashri Semoga Allah mensucikan rahasainya : Saya senang apabila saya punya emas sebesar gunung uhud pasti saya infaqkan untuk peringatan dan pembacaan Maulid Rasul SAW. Berkata Syekh Al-Junedi Al-Baghdadi semoga Allah mengasihinya : Barangsiapa menghadiri peringatan Maulid Rasul SAW serta mengagungkan derajat Rasul SAW maka sungguh ia sangat bahagia mendapatkan keimanan.

MASUK SORGA BERSAMA PARA NABI

قاَلَ مَعْرُوْفْ الكُرْخِي قَدَّسَ اللهُ سِرَّهُ مَنْ هَيَّأَ ِلأَجْلِ قِرَاءَةِ مَوْلِدِ الرَّسُوْلِ طَعاَماً وَجَمَّعَ إِخْوَاناً وَأَوْقَدَ سِرَاجاً وَلَبِسَ جَدِيْدًا وَتَعَطَّرَ وَتَجَمَّلَ تَعْظِيْماً لِمَوْلِدِهِ حَشَرَهُ اللهُ تَعاَلىَ يَوْمَ القِياَمَةِ مَعَ الفِرْقَةِ الأَوْلىَ مِنَ النَّبِيِّيْنَ وَكاَنَ فيِ أَعْلَى عِلِيِّيْنِ

Berkata Syekh Ma’ruf Al-Kurhi Semoga Allah mensucikan rahasainya : Barangsiapa untuk peringatan Maulid Rasul, mennyiapkan maknan mengundang teman dan sahabat, menyalakan lampu, memakai pakaian baru, memakai minyak wangi, berdandan untuk mengagungkan kelahiran Nabi SAW maka ia akan dikumpulkan Allah SWT di hari qiyamah bersama golongan pertama masuk sorga, yaitu para Nabi dan masuk sorga yang tinggi yaitu sorga Iliyyin

وَقاَلَ الإِماَمُ الياَفِعِيْ اليَمَنِىْ مَنْ جَمَّعَ لِمَوْلِدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِخْوَاناً وَهَيَّأَ طَعَاماً وَأَخْلَى مَكاَناً وَعَمِلَ إِحْساَناً وَصاَرَ سَبَباً لِقِرَاءَةِ مَوْلِدِ الرَّسُوْلِ بَعَثَهُ اللهُ يَوْمَ القِياَمَةِ مَعَ الصِّدِّيْقِيْنَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصّاَلِحِيْنَ وَيَكُوْنُ فيِ جَنّاَتِ النَّعِيْمٍ

Berkata Al-Imam Al-Yafei’i Al-Yamani : Barangsiapa mengumpulkan teman dan sahabat untuk peringatan Maulid Nabi SAW menyiapkan makanan, menghiasi tempatnya, melakukan kebaikan sehingga ia menjadi penyebab dibacakannya Maulid Rasul maka Allah membangkitkannya di hari Qiyamah bersama Siddiqin (para Nabi Allah), Syuhada (para Wali Allah), Solihin (orang-orang Soleh) dan mereka semua akan tinggal bersama di sorga Na’im.

TANDA CINTA KEPADA NABI SAW

وَقاَلَ السِّرِي السَّقَطِي مَنْ قَصَدَ مَوْضِعاً يَقْرَأُ فِيْهِ مَوْلِدُ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَدْ قَصَدَ رَوْضَةً مِنْ رِياَضِ الجَنَّةِ ِلأَنَّهُ ماَ قَصَدَ ذَلِكَ المَوْضِعَ إِلاَّ لِمَحَبَّةِ الرَّسُوْلِ , وَقَدْ قاَلَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ مَنْ أَحَبَّنِيْ كاَنَ مَعِيْ فيِ الجَنَّةِ

Berkata Syekh As-Sirri As-Saqotiy : Barangsiapa bermaksud menghadiri tempat Maulid Nabi SAW maka sungguh ia menghadiri taman diantara taman sorga, karena tidak semata-mata menghadiri maulid melainkan ada rasa cinta dan mengagungkan baginda Nabi SAW. Sebagaimana Nabi SAW bersabda : Barangsiapa cinta kepada aku maka ia akan bersama aku di sorga.                    
Allah Mengetahui segalanya…

Pustaka :
Kitab I’anathu-Thalibin, Syekh Abu Bakar ibnu As-Sayyid Muhammad Syatho Ad-Dimyaity
(Juz 3 hal.363-366)


Monday, November 2, 2015

TEKNIS SUJUD TILAWAH

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
(تَتِمَّةٌ) تَسُنُّ سَجْدَةُ التِّلاَوَةُ لِقَارِئٍ وَسَامِعٍ جَمِيْعَ آَيَةِ سَجْدَةٍ وَيَسْجُدُ مُصَلٍّ لِقِرَاءَتِهِ إِلاَّ مَأْمُوْمًا فَيَسْجُدَ هُوَ لِسَجْدَةِ إِمَامِهِ فَإِنْ سَجَدَ إِمَامُهُ وَتَخَلَفَ هُوَ عَنْهُ أَوْسَجَدَ هُوَ دُوْنَهُ بَطَلَتْ صَلاَتُهُ
(PELENGKAP) Disunnahkan sujud Tilawah, bagi orang yang membaca dan mendengar seluruh ayat sajdah. Seorang yang shalat disunnahkan melakukan sujud Tilawah karena ia membaca ayat sajdah, Kecuali makmum, karena sujud tilawah makmum buka karena membacatapi karena sujud tilawah Imamnya. Dengan demikian, apabila Imamnya melakukan sujud tilawah, kemudian makmun tertinggal melakukan sujud tilawah, atau makmum melakukan sujud tilawah sendiri, tanpa mengikuti imam, maka shalat makum menjadi batal.

وَلَوْ لَمْ يَعْلَمِ المَأْمُوْمُ سُجُوْدَهُ بَعْدَ رَفْعِ رَأْسِهِ مِنَ السُّجُوْدِ لَمْ تَبْطُلُ صَلاَتُهُ وَلاَ يَسْجُدَ بَلْ يَنْتَظِرُ قَائِمًا أَوْ قَبْلَهُ هَوَى فَإِذَا رَفَعَ قَبْلَ سُجُوْدِهِ رَفَعَ مَعَهُ وَلاَ يَسْجُدُ
Apabila makmum tidak mengetahui sujud tilawah imam, pada saat imam sudah mengangkat kepalanya dari sujud tilawah, maka shalat makmum tidak batal. Saat ini makmum tidak perlu melakukan sujud tilawah, akan tetapi ia menuggu imam sambil berdiri. Atau apabila makmum tidak mengetahui sujud tilawah imam, pada saat imam belum mengangkat kepalanya dari sujud tilawah, maka makmum harus turun untuk sujud tilawah dan apabila imam mengangkat kepalanya untuk bangun sebelum makmum mengikuti sujud tilawah, maka makmum harus mengikuti imam naik dan tidak perlu melanjutkan sujud tilawah sendiri.

وَيُسَنُّ لِلاِمَامِ فىِ السَّرِيَّةِ تَأْخِيْرُ السُّجُوْدِ إِلىَ فِرَاغِهِ بَلْ بَحَثَ نَدْبَ تَأْخِيْرِهِ فىِ الجَهْرِيَّةِ أَيْضًا فىِ الجَوَامِعِ العِظَامِ ِلاَنَّهُ يُخَلِطُ عَلَى المَأْمَوْمِيْنَ , وَلَوْ قَرَأَ آَيَتَهَا فَرَكَعَ بِأَنْ بَلَغَ أَقَلَّ الرُّكُوْعِ ثُمَّ بَدَأَ لَهُ السًّجًوْدُ لَمْ يَجُزْ لِفَوَاتِ مَحَلِهِ , وَلَوْ هَوَى لِلسُّجُوْدِ فَلَمَّا بَلَغَ حَدَّ الرُّكُوْعِ صَرَّفَهُ لَهُ لَمْ يُكْفِهِ عَنْهُ
Dalam shalat suara pelan, bagi imam disunnahkan menunda sujud tilawah sampai selesai shalatnya. Bahkan ada sebagian Ulama yang membahas sunnah menunda sujud tilawah selesai shalatnya pada shalat bersuara nyaring juga. Hal ini tertuang dalam kitab Jawami’il-Idzom karena sujud tilawah itu bisa membuat kebingungan para makmum. Apabila seseorang membaca ayat sajdah dalam shalat, lalu ia membungkukkan badannya sampai tiba pada batas minimal ruku’, kemudian ia memulai sujud tilawah dari situ, maka sujud tilawah itu tida dibolehkan karena sudah bukan tempat untuk sujud tilawah. Sementara apabila seseorang turun untuk melakukan sujud tilawah, namun ketika tiba di batas ruku’ia malah mengalihkannya untuk melakukan ruku’ di situ, maka baginya tidak sah ruku’ dari situ.

وَفُرُوْضُهَا لِغَيْرِ مُصَلٍ نِيَّةُ سُجُوْدِ التِّلاَوَةِ وَتَكْبِيْرُ تَحَرُّمٍ وَسُجُوْدٌ كَسُجُوْدِ الصَّلاَةِ وَسَلاَمٌ وَيَقُوْلُ فِيْهَا نَدْباً ؛
Fardu-fardu sujud tilawah selain orang yang sedang shalat ada empat, pertama niat sujud tilawah, kedua takbiratl-ikhram, ketiga sujud seperti sujud dalam shalat dan keempat salam. Dalam sujud disunnahkan membaca :

سَجَدَ وَجْهِى لِلَّذِيْ خَلَقَهُ وَصَوَّرَهُ وَشَقَّ سَمْعَهُ وَبَصَرَهُ بِحَوْلِهِ وَقُوَّتِهِ فَتَباَرَكَ اللهُ أَحْسَنَ الخَالِقِيْنَ
Jiwa raga-ku bersujud kepada Allah Yang menciptakannya, Yang membentuknya, Yang membuka pendengarannya, Yang membuka penglihatannya, berkat daya dan kekuatan-Nya, Maha berkah Allah, sebaik-baiknya yang menciptakan

Niat Sujud Tilawah
Niat Sujud Syukur
نَوَيْتُ سُجُوْدَ التِّلاَوَةْ سُنَّةً ِللهِ تَعاَلىَ
Saya niat sujud Tilawah sunah karena Allah
نَوَيْتُ سُجُوْدَ الشُّكْرِ سُنَّةً ِللهِ تَعاَلىَ
Saya niat sujud Syukur sunah karena Allah

Allah Mengetahui Segalanya


Pustaka : Fiqih Imam Syafe’i, Fathul-Mu’in Syekh Zaenuddin Al-Malaebari

Tuesday, October 27, 2015

DOA MOHON HUJAN

DOA MOHON HUJAN
Dibaca setiap saat, terutama abis shalat fardu, abis shalat tahajud, abis shalat dluha, shalat tasbih dsb..
Bahkan bagi khotib saat melakukan khutbah jum'at...

Saturday, August 8, 2015

SUNNAH-SUNNAH MEMELIHARA BADAN

بسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

عَشْرٌ مِنَ الفِطْرَةِ ؛ قَصُّ الشَّارِبِ وَإعْفَاءُ اللِّحْيَةِ وَالسِّوَاكُ وَاسْتِنْشَاقُ المَاءِ
وَقَصُّ الأَظْفَارِ وَغَسْلُ البَرَاجِمِ وَنَتْفُ الإبِطِ وَحَلْقُ العَانَةِ وَانْتِقَاصُ المَاءِ
قاَلَ الرَّاوِى : وَنَسِيْتُ العَاشِرَةَ إِلاَّ أَنْ تَكُوْنَ المَضْمَضَةَ
Sepuluh macam termasuk bagian kebersihan ; Mencukur kumis, Membiarkan tumbuh Jenggot,
Bersiwak, Istinsyaq Menghirup air ke hidung, Menggunting kuku, Mencuci persendian jari-jari Tangan, Mencabut bulu ketiak, Mencukur bulu kelamin, dan Istrinja membersihkan diri dari buang hajat. Perowi menyebutkan : Aku lupa yang ke-10 tiada lain adalah Berkumur. (HR. Muslim)

(وَ) يُسْتَحَبُ (أَنْ يُدَهِنَ غِباً) أَيْ وَقْتاً بَعْدَ وَقْتٍ، أَيْ عِنْدَ الحاَجَةِ (وَ) أَنْ (يَكْتَحِلَ) وَأَنْ يَكُوْنَ بِالإِثْمَدِ وَ(وِتْراً) ثَلاَثَةٌ فيِ اليُمْنَى وَثَلاَثَةٌ فيِ اليُسْرَىْ (وَ) أَنْ (يَقُصَّ الشَّارِبَ) حَتَّى تَبَيَّنَ حَمْرَةُ الشَّفَةِ بَياَناً ظَاهِراً وَلاَ يَزِيْدُ عَلَى ذَلِكَ
Disunnahkan sesekali untuk memakai minyak rambut, ketika memang diperlukan. Disunnahkan ikhtihal artinya memakai celak mata dan hendaknya dengan itsmad (batu celak mata), dengan cara hitungan ganjil yaitu mengusapkan mata kanan tiga kali dan mata kiri tiga kali. Disunnahkan mencukur kumis sampai nampak jelas warna merah bibir, dan jangan lebih dari itu. Lebih dari itu makruh karena menyalahi sunnah.

(وَ) أَنْ (يُقَلِّمَ الظَّفْرَ) وَالأَفْضَلُ يَوْمَ الخَمِيْسِ أَوْ الإِثْنَيْنِ أَوْ بُكْرَةَ الجُمْعَةِ , وَأَنْ يَبْدَأَ بِسَباَبَةِ اليُمْنَى فَالوُسْطَى فَالبِنْصِرِ فَالخِنْصِرِ فَالإِبْهَامِ ، ثُمَّ بِخِنْصِرِ اليُسْرَى إِلىَ إِبْهَامِهَا ، وَفيِ الرِّجْلَيْنِ مِنْ خِنْصِرِ اليُمْنَى إِلىَ خِنْصِرِ اليُسْرَى (وَ) أَنْ (يَنْتِفَ الإِبْطَ) إِنْ قَدَرَ، وَإِلاَّ فَلْيُحْلِقَهُ , وَيَحْصُلُ أَصْلُ السُّنَّةِ بِحَلْقِهِ وَإِنْ قَدَرَ عَلَى نَتْفِهِ
Disunnahkan menggunting kuku, paling utama pada hari kamis, senin atau jum’at pagi. Caranya mulai menggunting kuku telunjuk tangan kanan, jari tengah, jari manis, kelingking dan terakhir jempol tangan kanan. Kemudian kelingking tangan kiri, jari manis, jari tengah, telunjuk dan terkahir jempol tangan kiri. Sementara menggunting kuku kedua kaki, mulai dari kelingking kaki kanan terus lurus sampai kelingking kaki kiri. Disunnahkan mencabut bulu ketiak, itupun apabila mungkin bisa. Namun apabila tidak bisa maka sunnah mencukurnya. Nilai asal sunnah akan tetap didapatkan dengan mencukur sekalipun bisa mencabutnya.

(وَ) أَنْ (يُزِيْلَ شَعْرَ العَانَةِ) وَالأَفْضَلُ لِلذَّكَرِ حَلْقُهُ وَلِغَيْرِهِ نَتْفُهُ , وَيُكْرَهُ تَأْخِيْرُ الدَّهَنِ وَمَا بَعْدَهُ إِلىَ هُناَ عَنْ وَقْتِ الحَاجَةِ ، وَعَنْ أَرْبَعِيْنَ يَوْماً أَشَدُّ كَرَاهَةً , وَأَنْ يَفْرُقَ شَعْرَ رَأْسِهِ ، وَيُرْجِلَهُ (وَيَسْرَحُ اللِّحْيَةَ , وَيَخْضُبُ الشَّيْبَ بِحَمْرَةٍ أَوْ صَفْرَةٍ) لِلاِتِّباَعِ ، وَيَحْرُمُ بِالسِّوَادِ وَلَوْ ِلاِمْرَأَةٍ ، عَلَى خِلاَفٍ فِيْهَا
Disunnahkan menghilangkan bulu kelamin, bagi kaum lelaki paling utama di cukur, selain lelaki paling utama di cabut. Dimakruhkan menunda meminyaki rambut, menunda memakai celak mata, menunda cukur kumis, menunda gunting kuku, menunda cabut bulu ketiak dan menunda menghilangkan bulu kelamin, sampai melewati batasa waktu diperlukan. Menunda sampi lebih dari 40 hari adalah makruh sangat (sangat dibenci Allah). Disunnahkan menyisir rapi rambut kepala, mengurai ke arah belakang. Disunnahkan menyisir rapi jenggot. Disunnahkan khodlab mewarnai uban dengan warna merah atau kuning, karena mengikuti jejak Nabi SAW. Diharamkan mewarnai uban dengan warna hitam, sekalipun bagi perempuan, manakala ada perbedaan pendapat.

(وَ) أَنْ تَخْضُبَ (المُزَوِّجَةُ يَدَيْهَا وَرِجْلَيْهَا بِالحَناَءِ) إِنْ كاَنَ حَلِيْلُهاَ يُحِبُّهُ ، وَأَنْ تَبْدَأَ فيِ كُلِّ ذَلِكَ بِاليُمْنَى، أَمَّا غَيْرُهَا فَلاَ يُسَنُّ لَهَا ذَلِكَ ، بَلْ يَحْرُمُ عَلَيْهَا الخَضَبُ بِسِوَادٍ ، وَتَطْرِيْفُ الأَصَابِعِ , وَتَحْمِيْرُ الوَجْنَةِ وَالنَّقْشِ إِنْ كَانَتْ غَيْرَ مُفْتَرِشَةٍ أَوْ لَمْ يَأْذَنْ لَهَا حَلِيْلُهَا ، وَكَذَا يَحْرُمُ عَلَيْهَا وَصْلُ شَعْرِهَا بِنَجْسٍ أَوْ شَعْرِ آَدَمِيٍّ مُطْلَقاً ، وَبِطَاهِرٍ إِنْ لَمْ تَكُنْ فِرَاشاً ، أَوْ لَمْ يَأْذَنْ لَهَا ، وَالوَشَرُ وُهَوَ تَحْدِيْدُ أَطْرَافِ الأَسْناَنِ وَتَفْرِيْقُهَا ، كَالوَصَلِ بَطَاهِرٍ غَيْرِ شَعْرِ آَدَمِيٍّ
Disunnahkan bagi perempuan yang punya suami agar memperindah kedua tangan dan kedua kaki dengan hena (pacar tangan) dengan melukisnya, itupun dengan syarat apabila suami menyukainya. Caranya dimulai sebelah kanan, setiap kali melukis tangan dan kaki dengan hena. Adapun selain dengan hena adalah tidak disunnahkan, bahkan hal tersebut diharamkan dengan warna hitam, juga diharamkan menajamkan kuku, merona pipi agar nampak merah, itupun apabila tidak bersifat menutupi seperti cat kayu, dan apabila tidak ada izin suami. Demikian juga diharamkan menyambung rambut dengan rambut najis atau dengan rambut manusia, baik dari yang hidup atau yang sudah mati. Juga diharamkan menyambung rambut dengan rambut yang suci, itupun apabila tidak bersifat menutupi dan atau tidak ada izin suami. Juga diharamkan meruncingkan ujung gigi serta merenggangkannya, sama halnya dengan menyambungkan rambut kepala dengan rambut suci selain rambut manusia.

(وَيُكْرَهُ القَزْعُ) وَهُوَ حَلْقُ بَعْضِ الرَّأْسِ مِنْ مَوْضِعٍ وَاحِدٍ أَوْ مُتَفَرِّقٍ , وَالكَرَاهَةُ فيِ الصَّغِيْرِ عَلَى وَلِيِّهِ وَلاَ بَأْسَ بِحَلْقِهِ لِمَنْ لَمْ يَخِفَّ تَعَهُّدُهُ عَلَيْهِ وَلاَ يُسَنُّ إِلاَّ فيِ نُسُكٍ لِذَكَرٍ ، وَلِمَنْ خَشِيَ مِنْ تَرْكِهِ مَشَقَةً وَفيِ المَوْلُوْدِ وَالكَافِرِ إِذَا أَسْلَمَ ، وَلاَ بِتَرْكِهِ لِمَنْ يَخِفُّ تَعَهُدُهُ عَلَيْهِ
Dimakruhkan Qaza’ yaitu mencukur sebagian kepala pada satu bagian atau terpisah. Makruh pada anak kecil ialah kepada orang tua walinya. Tidaklah mengapa (boleh) mencukur rambut sebagian itu khusus bagi orang yang dihadapkan pada akibat yang tidak ringan karenanya. Mencukur seperti itu tidak disunnahkan melankan pada saat ibadah haji bagi kaum lelaki, serta bagi orang yang khawatir mengalami beban susah apabila tidak mencukurnya. Hukum mencukur sebagian rambut ini termasuk juga untuk anak-anak dan non muslim yang masuk Islam. Namun tidak disunnahkan untuk tidak mencukur, bagi orang yang dihadapkan pada akibat ringan karenanya.

(وَنَتْفُ الشَّيْبِ) ِلأَنَّهُ نُوْرٌ، بَلْ قاَلَ فيَ المَجْمُوْعِ (وَلَوْ قِيْلَ بِتَحْرِيْمِهِ لَمْ يَبْعُدْ) وَنَصَّ عَلَيْهِ فيِ الأُمْ (وَنَتْفُ اللِّحْيَةِ) إِيْثَارٌ لِلْمَرُوْدَةِ، وَتَبْيَضُهَا بِالكِبْرِيْتْ اِسْتِعْجَالاً لِلشَّيْخُوْخَةِ وَتَصْفِيْفُهَا طاَقَةَ فَوْقَ طاَقَةٍ تَحْسِيْناً، وَالزِّياَدَةُ فِيْهَا وَالنَّقْصُ مِنْهَا ِللأَمْرِ فيِ الصَّحِيْحَيْنِ بـِ (تَوْفِيْرِ اللَّحْىِ وَتَرْكِهَا شِعَثَةً) إِظْهَاراً لِقِلَّةِ المُباَلاَةِ، وَلاَ بَأْسَ بِتَرْكِ السَّبِالَيْنِ
Dimakruhkan mencabut uban, karena uban adalah cahaya. Bahkan dalam kitab Al-Majmu’ tertuang, apabila disebutkan haram maka tidak bicara menjauh. Demikian sudah dinash (ditentukan) Imam Syafe’i dalam kitab Al-Umm. Dimakruhkan mencabut jenggot, karena ada unsur memilih menolak berjenggot. Makruh memutihkan jenggot dengan belerang, dengan tujuan agar nampak lebih tua. Makruh mengepang jenggot motif style, termasuk menambah dan mengurangi jenggot, karena ada perintah dalam hadits soheh bukhori-Muslim untuk memuliakan jenggot dengan membiarkannya tumbuh. karena hadits ini menjelaskan kurang pedulinya terhadap persoalan jenggot. Diperbolehkan membiarkan cambang tumbuh panjang sampai ke bawah..

(وَ) يُكْرَهُ بِلاَ عُذْرٍ (المَشيُ فيِ نَعْلٍ وَاحِدٍ) لِصِحَّةِ النَّهْيِ عَنْهُ ِلأَنَّهُ يَخْتَلُ بِهِ المَشْيَ , وَكَالنَّعْلِ الخُفُّ وَنَحْوُهُ (وَالاِنْتِعاَلُ) بِمَا يُخْشَى مِنْهُ السُّقُوْطُ حَالَ كَوْنِهِ (قَائِماً) أَمَّا المَدَاسُ المَعْرُوْفَةُ الآَنَ فَلاَ يُكْرَهُ فِيْهَا الاِنْتِعَالُ قَائِماً لِعَدَمِ خَوْفِ السُّقُوْطِ مِنْهَا ، وَيُسَنُّ خَلْعُهُمَا إِذَا جَلَسَ ، وَيَجْعَلُهُمَا خَلْفَهُ أَوْ بِجَنْبِهِ الأَيْسَرِ إِنْ لَمْ يَكُنْ يَسَارَهُ أَوْ وَرَاءَهُ أَحَدٌ ، وَإِلاَّ تَعَيَّنَ بَيْنَ رِجْلَيْهِ أَوْ تَحْتَهُ
Dimakruhkan jika tidak udzur, berjalan kaki dengan memakai satu sandal. Karena benar adanya larangan seperti itu, seperti disebabkan akan menimbulkan tidak baik (cacat) saat berjalan kaki. Sama halnya dengan sandal adalah sepatu, selop dan yang lainnya. Juga dimakruhkan memakai sandal yang saat memakainya dikhawatirkan terjatuh pada saat berdiri. Adapun memakai bakiak yang kita kenal saat ini, ia tidak makruh berdiri memakainya, karena tidak khawatir akan jatuh. Disunnahkan melepas kedua sandal apabila sudah posisi duduk, kemudian meletakkan sandal itu di belakang atau di samping kiri, itupun apabila di samping kiri atau di belakang itu tidak ada orang. Apabila ada aorang, maka letakkan sandal diantara kedua kaki atau di bawah-nya

والله أعلم بالصواب
Allah Mengetahui Segalanya


Pustaka : Fiqi Imam Syafe’i - Busyrol-Karim Syarah Masail Ta’lim, Syekh Said bin Muhammad Ba’syan

Friday, April 24, 2015

KEISTIMEWAAN BULAN RAJAB

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

حَدَّثَناَ أَبُوْ بَكْرٍ مُحَمَّدْ بِنْ إِسْماَعِيْلَ بِنْ العَباَّسِ الوَرَاقِ إِمْلاَءً قاَلَ حَدَّثَنِي أَبِيْ حَدَّثَناَ أَبُوْ العَبّاَسِ الفَضْلِ بِنْ يَعْقُوْبِ الرَّخاَمِي حَدَّثَناَ دَاوُدُ بِنْ المُحْبِرِ حَدَّثَناَ سُلَيْماَنُ بِنْ الحِكَمْ عَنِ العُلاَءِ بِنْ بَكِيْرِ عَنْ مَكْحُوْلٍ ؛

Kami menerima khabar dari Abu baker Muhammad bin Ismail bin Al-‘Abbas Al-Waroq dalam bentuk Imla. Aku menerima khabar dari ayahku. Kami mnerima khabar dari Abu Al-‘Abbas Al-Fadli bin Ya’kub Ar-Rakhomi. Kami menerima khabar dari Daud bin Al-Muhajir. Kami menerima khabar dari Sulaiman bin Al-Hikam, dari Al-‘Ula bin baker, dari Syekh Makhul ;

أَنَّ رَجُلاً سَأَلَ أَباَ الدَّرْداَءِ عَنْ صِياَمِ رَجَبَ فَقاَلَ سَأَلَ عَنْ شَهْرِ كاَنَتْ الجاَهِلِيَّةُ تَعْظِمُهُ فيِ جاَهِلِيَّتِهاَ وَماَزَادَهُ الإِسْلاَمُ إِلاَّ فَضْلاً وَتَعْظِيْماً

Bahwa ada seorang lelaki bertanya kepada Abu Darda (rowi hadits) tentang puasa bulan Rajab. Beliau menjawab, Bulan Rajab ialah bulan yang diagungkan juga oleh kaum Jahiliyyah di masa Jahiliyyahnya, sebagai tambahan dari ajaran Islam hanyalah bahwa bulan Rajab banyak keutamaan dan mengagungkan.

فَمَنْ صاَمَ فِيْهِ يَوْماً تَطُوَّعاً يَحْتَسِبُ بِهِ ثَواَبَ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ وَيَبْتَغِي بِهِ وَجْهَهُ مُخْلِصاً , أَطْفَأَ صَوْمُهُ ذَلِكَ اليَوْمِ غَضَبَ اللهِ , أَغْلَقَ عَنْهُ باَباً مِنْ أَبْوَابِ جَهَنَّمَ وَلَوْ أَعْطَى مِلْءَ الأَرْضِ ذَهَباً ماَ كاَنَ ذَلِكَ جَزَاءً لَهُ , وَلاَ يَسْتَكْمِلُ أَجْرَهُ شَيْءٌ مِنَ الدُّنْياَ دُوْنَ يَوْمِ الحِساَبِ , وَلَهُ إِذاَ أَمْسَى عَشْرَ دَعَوَاتٍ مُسْتَجاَباَتٍ فَإِنْ دَعاَ بِشَيْءٍ مِنْ عاَجِلِ الدُّنْياَ أَعْطِيْهِ وَإِلاَّ أَرْضَى لَهُ مِنَ الخَيْرِ أَفْضَلُ دُعاَءٍ دَعاَهُ دَاعٍ مِنْ أَوْلِياَءِ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ وَأَحِبّاَئِهِ وَأَصْفِياَئِهِ

Barangsiapa berpuasa sunnah satu hari di bulan Rajab, atas dasar ikhlas karena Allah semata serta mengharap pahala dari Allah SWT, maka puasa satu hari akan meredamkan murka Allah di hari itu, Allah akn mengunci pintu-pintu neraka Jahannam baginya. Apabila diberikan emas sepenuh isi bumi maka itu belum seberapa dibanding dengan balasan pahala puasa satu hari darinya. Sesuatu apapun di dunia tidak akan sempurna menyamai pahala puasa satu hari di hari pembalasan. Sepuluh macam do’a dari seorang berpuasa satu hari akan segera dikabulkan. Apabila ia berdo’a untuk dunianya maka akan segera dikabulkan. Ia akan mendapatkan do’a dari para wali Allah, dari para kekasih Allah dan dari para hamba pilihan Allah SWT.

وَمَنْ صاَمَ يَوْمَيْنِ كاَنَ لَهُ مِثْلَ ذَلِكَ وَلَهُ مَعَ ذَلِكَ ثَوَابُ عَشْرَةٍ مِنَ الصِّدِّيْقِيْنَ فيِ عُمْرِهِمْ باَلِغَةً أَعْماَرَهُمْ ماَبَلَغَتْ وَيَشْفَعُ فيِ مِثْلِ ماَيَشْفَعُوْنَ فِيْهِ وَيَكُوْنُ فيِ زُمْرَتِهِمْ حَتَّى يَدْخُلَ الجَنَّةِ مَعَهُمْ وَيَكُوْنُ مِنْ رُفْقاَئِهِمْ  

Barangsiapa berpuasa sunnah dua hari di bulan Rajab, maka akan mendapatkan pahala diatas. Juga ia akan mendapatkan pahala sepuluh Siddiqin (orang-orang benar) selama umur mereka dalam sepenuhnya melakukan kebaikan. Ia akan dapat memberi syafaat kepada yang lain sebagaimana mereka memberi syafaat. Ia akan berkumpul bersama mereka. Ia akan masuk sorga bersama mereka dan menjadi sahabat mereka.

وَمَنْ صاَمَ ثَلاَثَةَ أَيّاَمٍ كاَنَ لَهُ مِثْلَ ذَلِكَ وَقاَلَ اللهُ لَهُ عِنْدَ إِفْطاَرِهِ - لَقَدْ وَجَبَ حَقُّ عَبْدِي هَذَا وَوَجَبَتْ لَهُ مَحَبَّتِي وَوِلاَيَتِي أُشْهِدُكُمْ ياَمَلاَئِكَتِي أَنِّي قَدْ غَفَرْتُ لَهُ ماَ تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَماَ تَأَخَّرَ  

Barangsiapa berpuasa sunnah tiga hari di bulan Rajab, maka akan mendapatkan pahala diatas. Juga pada saat berbuka puasa Allah berkata kepadanya “Sungguh ia wajib mendapatkan hak seorang hamba-Ku, ia wajib mendapat kasihsayang-Ku, ia wajib mendapatkan perlindungan-Ku, wahai malaikat-Ku saksikan oleh kalian bahwa Aku telah mengampuni dosa-dosanya baik dosa yang telah lalu ataupun dosa yang berikutnya.

وَمَنْ صاَمَ أَرْبَعَةَ أَيّاَمٍ كاَنَ لَهُ مِثْلَ ذَلِكَ وَمِثْلُ ثَوَابِ أُوْلىِ الأَلْباَبِ التَّوَّابِيْنَ وَيُعْطِى كِتاَبَهُ فيِ أَوَّلِ الفاَئِزِيْنِ  

Barangsiapa berpuasa sunnah empat hari di bulan Rajab, maka akan mendapatkan pahala diatas. Juga ia akan mendapatkan pahala orang-orang cerdas (para Wali) yang bertaubat dan diserahkan buku amalnya bersama orang yang pertama kali mendapat kebahagiaan.

وَمَنْ صاَمَ خَمْسَةَ أَيّاَمٍ كاَنَ لَهُ مِثْلَ ذَلِكَ وَيُبْعَثُ يَوْمَ القِياَمَةِ وَوَجُهُهُ مِثْلُ القَمَرِ لَيْلَةَ البَدْرِ وَيُكْتَبُ لَهُ عَدَدُ رَمَلِ عَالِجِ حَسَناَتٍ وَيَدُخُلَ الجَنَّةَ وَيُقاَلُ لَهُ تَمَنَّ عَلَى اللهِ ماَ شِئْتَ

Barangsiapa berpuasa sunnah lima hari di bulan Rajab, maka akan mendapatkan pahala diatas. Juga ia akan dibangkitkan di hari qiyamah, mukanya bersinar laksana bulan purnama, ia dicatat memiliki kebaikan sejumlah pasir di pantai, ia akan masuk sorga dan dipersilahkan memohon apa saja kepada Allah SWt dan dikabulkan.

وَمَنْ صاَمَ سِتَّةَ أَيّاَمٍ كاَنَ لَهُ مِثْلَ ذَلِكَ وَيُعْطِى سِوَى ذَلِكَ نُوْراً يَسْتَضِيْءُ بِهِ أَهْلَ الجَمْعِ يَوْمَ القِياَمَةِ وَيُبْعَثُ فيِ الآَمِنِيْنَ حَتَّى يَمِرَّ عَلَى الصِّراَطِ بِغَيْرِ حِساَبٍ وَيُعاَفىِ مِنْ عُقُوْقِ الوَالِدَيْنِ وَقَطِعْيَةِ الرَّحْمِ وَيَقْبَلُ اللهُ عَلَيْهِ بِوَجْهِهِ إِذاَ لَقِيَهُ يَوْمَ القِياَمَةِ

Barangsiapa berpuasa sunnah enam hari di bulan Rajab, maka akan mendapatkan pahala diatas. Juga ia akan diberikansinar yang menerangi semua orang di hari qiyamah. Ia dibangkitkan bersama orang-orang yang amanah sehingga dapt melewati jembatan Sirothol-Mustaqim tanpa perhitungan halangan. Ini dengan syarat ia tidak memiliki dosa menyakiti kedua orang tua dan dosa memutuskan Silatur-Rahmi. Ia akan diterima Allah apabila ia ingin bertemu Allah di hari qiyamah.

وَمَنْ صَامَ سَبْعَةَ أَيّاَمٍ كاَنَ لَهُ مِثْلَ ذَلِكَ وَتُغْلَقُ عَنْهُ سَبْعَةُ أَبْوَابِ الجَحِيْمِ وَحَرَّمَهُ اللهُ عَلَى النّاَرِ وَأَوْجَبَ لَهُ الجَنَّةَ يَتَبَوَّأُ مِنْهاَ حَيْثُ يَشَاءْ

Barangsiapa berpuasa sunnah tujuh hari di bulan Rajab, maka akan mendapatkan pahala diatas. Juga akan terkunci baginya tujuh pintu neraka Jahim serta Allah haramkandirinya ke neraka dan Allah wajibkan ia masuk sorga yang disediakan, sorga mana saja yang ia mau.

وَمَنْ صاَمَ ثَمَانِيَّةَ أَيّاَمٍ كاَنَ لَهُ مِثْلَ ذَلِكَ وَفُتِحَتْ لَهُ ثَماَنِيَّةُ أَبْواَبِ الجَنَّةِ يَدْخُلُ مِنْ أَيُّهاَ شاَءَ

Barangsiapa berpuasa sunnah delapan hari di bulan Rajab, maka akan mendapatkan pahala diatas. Juga akan dibukakan baginya delapan pintu sorga dan akan memasukinya dari pintu mana saja yang ia mau.

وَمَنْ صاَمَ تِسْعَةَ أَيّاَمٍ كاَنَ لَهُ مِثْلَ ذَلِكَ وَرُفِعَ كِتاَبُهُ فيِ عِلِيِّيْنَ وَيُبْعَثُ يَوْمَ القِياَمَةِ فيِ الآَمِنِيْنَ وَيَخْرُجُ مِنْ قَبْرِهِ وَوَجْهُهُ نُوْرٌ يَتَلاَءْلاَءُ يَشْرُقَ ِلأَهْلِ الجَمْعِ يَقُوْلُوْنَ هَذَا نَبِيُّ مُصْطَفَى وَإِنْ أَدْنَى ماَ يُعْطِى أَنْ يَدْخُلَ الجَنَّةَ بِغَيْرِ حِساَبٍ

Barangsiapa berpuasa sunnah enam hari di bulan Rajab, maka akan mendapatkan pahala diatas. Juga ia akan dinaikkan catatannya dalam sorga ‘Iliyyin. Ia akan dibangkitkan di hari qiyamah bersama orang-orang yang amanah. Ia akan keluar dari kuburnya, mukanya bercahaya menerangi semua orang di hari qiyamah, mereka pada berkata ‘Orang ini ialah seorang nabi yang terpilih’ (diduga seorang nabi). Karunia terendah yang akan diberikan padanya ialah mask sorga tanpa perhitungan.

وَمَنْ صاَمَ عَشْرَةَ أَيّاَمٍ فَبَخٍ بَخٍ بَخٍ لَهُ مِثْلَ ذَلِكَ وَعشْرَةُ أَضْعاَفٍ وَهُوَ مِمَّنْ يُبَدِّلُ اللهُ سَيِّئاَتَهُ حَسَناَتٍ وَيَكُوْنُ مِنَ المُقَرَّبِيْنَ القَوَّامِيْنَ ِللهِ بِالقِسْطِ كَمَنْ عَبَدَ أَلْفَ سَنَةٍ قاَئِماً صاَئِماً صاَبِراً مُحْتَسِباً

Barangsiapa berpuasa sunnah sepuluh hari di bulan Rajab, maka akan jelas, jelas, jelas ia mendapatkan pahala diatas. Ia akan mendapatkan pahala tersebut sepuluh kali lipat. Ia termasuk orang yang Allah gantikan keburukannya menjadi kebaikan. Ia termasuk orang-orang yang mendekatkan diri kepada Allah, teguh ibadah karena Allah, ia laksana seorang yang beribadah seribu tahun, siangnya berpuasa malamnya bangun ibadah, sabar dan selalu memiliki kegiatan ibadah karena Allah.

وَمَنْ صاَمَ عِشْرِيْنَ يَوْماً كاَنَ لَهُ مِثْلَ ذَلِكَ وَعِشْرُوْنَ ضِعْفاً وَهُوَ مَنْ يُزَاحِمُ إِبْرَاهِيْمَ خَلِيْلُ اللهِ فيِ قَبْتِهِ وَيَشْفَعُ فيِ مِثْلِ رَبِيْعَةِ وَمُضِرِّ كُلِّهِمْ مِنْ أَهْلِ الخَطاَياَ وَالذُّنُوْبِ

Barangsiapa berpuasa sunnah dua puluh hari di bulan Rajab, maka akan mendapatkan pahala diatas. Juga ia akan mendapatkan pahala tersebut dua puluh kali lipat. Ia termasuk orang yang dekat sekali bersama Nabi Ibrahim kekasih Allah, dalam tempat tinggalnya. Ia akan diberikan memberi syafaat kepada yang lain seperti Siti Robi’ah (wali allah). Ia juga akan diizinkan memberi pertolongan kepada semua orang yang berbahaya, yaitu diantara mereka yang melakukan kehilapan dan dosa selama di dunia.

وَمَنْ صاَمَ ثَلاَثِيْنَ يَوْماً كاَنَ لَهُ مِثْلَ ذَلِكَ وَثَلاَثُوْنَ ضِعْفاً وَناَدَى مُناَدٍ فىِ السَّماَءِ أَبْشِرْ ياَ وَلِيَ اللهِ بِالكَرَامَةِ العُظْمَى النَّظْرُ إِلىَ وَجْهِ اللهِ الكَرِيْمِ عَزَّ وَجَلَّ فىِ مَرَافَقَةِ النَّبِيِّيْنَ وَالصِّدِّيْقِيْنَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَحُسْنَ أُوْلَئِكَ رَفِيْقاً طُوْبَى لَكَ طُوْبَى لَكَ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ غَداً إِذَا كُشِفَ الغِطاَءُ فَأَفْضَيْتَ إِلىَ جَسِيْمِ ثَوَابِ رَبِّكَ  

Barangsiapa berpuasa sunnah tiga puluh hari di bulan Rajab, maka akan mendapatkan pahala diatas. Juga ia akan mendapatkan pahala tersebut tiga puluh kali lipat. Ia dipanggil dari arah langit, “Berbahagialah kamu !, wahai wali Allah, karena ia akan diberikan kemuliaan besar yaitu melihat Dzat Allah yang mulia, maha luhur dan agung. Ia akan bersama kumpulan para Nabi, para Siddiqin (orang-orang benar), para Syuhada (orang-orang sahid), para Solihin (orang-orang soleh) mereka semua berkumpul dan bersahabat. Kebahagaian besar untuk kamu, Kebahagaian besar untuk kamu, Kebahagaian besar untuk kamu, esok apabila penutup pandangan mata telah dibuka maka kamu akan dapat melihat besar dan agungnya pahala dari Tuhanmu”.

فَإِذاَ نَزَلَ بِهِ المَوْتُ سَقاَهُ اللهُ عِنْدَ خُرُوْجِ نَفْسِهِ شُرْبَةً مِنْ حِياَضِ الفِرْدَوْسِ وَيُهَوِّنُ عَلَيْهِ سَكَرَةَ المَوْتِ حَتَّى ماَ يَجِدُ لِلْمَوْتِ أَلَماً فَيَظِلُّ فىِ قَبْرِهِ رِياَناً حَتَّى يَرِدَ حَوْضَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَإِذَا خَرَجَ مِنْ قَبْرِهِ يَلْقاَهُ سَبْعُوْنَ أَلْفَ مَلَكٍ مَعَهُمْ نَجاَئِبٌ مِنَ الدُّرِ وَالياَقُوْتِ وَمَعَهُمْ طَرَائِفُ الحُلِيِّ وَالحُلَلِ فَيَقُوْلُوْنَ لَهُ ياَ وَلِيَ اللهِ المُنْجِى إِلىَ رَبِّكَ الَّذِيْ أَظْمِيَتْ لَهُ نَهاَرُكَ وَأَنْحَلَتْ لَهُ جِسْمُكَ فَهُوَ أَوَّلُ النّاَسِ دُخُوْلاً جَنّاَتِ عَدْنٍ يَوْمَ القِياَمَةِ مَعَ الفاَئِزِيْنَ الَّذِيْنَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمْ وَرَضُوْا عَنْهُ ذَلِكَ هُوَ الفَوْزُ العَظِيْمُ  

Apabila ia dijemput oleh kematian, pada saat sakartul-maut Allah akan memberinya minum dari telaga sorga Firdaus, Allah ringankan kepadanya sakaratul-maut sehingga ia tidak merasakan sakit dari pada dahsyatnya kematian. Ia terrlindung dalam kubrunya dan sejahtera sehingga ia akan menemukan telaga Nabi Muhammad SAW. Apabila ia keluar dari kuburnya maka ia disambut oleh tujuh puluh ribu malaikat yang membawa wadah intan berlian, yang membawa berbagai perhiasan dan busana indah. Para malaikat berkata “Wahai Wali Allah yang selalu munajat ibadah kepada Tuhanmu, kamu menggunakan waktu siangmu dengan berpuasa sehingga tubuhmu menjadi kurus”. Ia adalah orang pertama yang akan masuk sorga Aden di hari qiyamah bersama orang-orang yang berbahagia, orang-orang yang direstui Allah dan mereka restu kepada Allah, demikianlah kebahagiaan besar itu.

قاَلَ فَإِنْ كاَنَ لَهُ فىِ كُلِّ يَوْمٍ يَصُوْمُهُ صَدَقَةً عَلَى قَدْرِ قُوَّتِهِ يَتَصَدَّقُ بِهاَ فَهَيْأَتَ هَيْهَأَتَ هَيْهَأَتَ ثَلاَثاً لَوْ اجْتَمَعَ جَمِيْعُ الخَلاَئِقِ عَلَى أَنْ يَقْدِرُوْا قَدْرَ ماَ أُعْطِى ذَلِكَ العَبْدَ مِنَ الثَّوَابِ ماَ بَلِغُوْا مَعْشاَرُ العُشْرِ مِمّاَ أُعْطِيَ ذَلِكَ العَبْدَ مِنَ الثَّواَبِ

Abu Darda menambahkan “Setiap hari yang ia berpuasa pada bulan Rajab maka bernilai pahala sedekah sesuai kemampuan ia melakukan sedekah. Sangat jauh, sangat jauh, sangat jauh, apabila berkumpul semua makhluk di muka bumi melakukan sesuatu untuk menandingi pahala dari Allah yang diberikan kepada orang berpuasa di bulan Rajab, maka mereka tidak akan sanggup menandingi besarnya pahala yang diberikan kepada orang yang berpuasa di bulan Rajab.

ABU AD-DARDA ADALAH SAHABAT NABI MUHAMMAD SAW
Abu Darda ialah ‘Uwemar bin ‘Amir. Nama lainnya Ibnu Qais bin Zaed bin Umayyah bin ‘Adiy bin Ka’ab. Alias ‘Uwemar bin Zaed bin Qais. Alias ‘Amir dan sapaan manjanya ‘Uwemar. Alias ‘Uwemar bin Ts’labah bin ‘Amir binZaed. Hanya saja meskipun banyak perbedaan nama dan turunan mereka sepakat bahwa beliau dari keturunan Ka’ab bin Al-Khazar bin Al-Harits bin Al-Khazar Al-Anshoriy Al-Khazariji. Beliau populer disebut Abu Darda karena anak perempuannya. Beliau agak terakhir masuk Islam dibanding keluarga besarnya. Beliau sangat baik dalam keislaman sehingga ia termasuk seorang Faqih (faham hukum agama) seorang ‘Alim (banyak mengetahui ilmu) seorang Hakiim (Hakim) rujukan hukum agama Islam sebagai sahabat Rasulullah SAW bersma beliau dan Salman. Ada perbedaan pendapat terkait gugur syahid nya beliau di perang Uhud. Banyak orang menyaksikan beliau sebagai penduduk Syam (Suriah). Beliau wafat di Damaskus di usia 32 tahun, menurut pendapat lain di usia 31 tahun dan 34 tahun. ( Kitab Jamie’ Usul Fil Hadits Rasul Juz 12 hal. 621 )


Allah mengetahui segalanya.
Friday, April 24, 2015

‏الجمعة‏، 06‏/رجب‏/1436

Pustaka: Kitab Fadloil Syahri Rajab - Syekh Abu Muhammad Al-Hasan bin Abu Thalib

KONSULTASI HUKUM ISLAM

KAJIAN HARI SABTU

KAJIAN HARI MINGGU

TADARUS MALAM RABU

SYARAH SAFINATUN-NAJA

SYARAH SAFINATUN-NAJA
TERJEMAH KASYIFATUS-SAJA SYARAH SAFINATUN-NAJA

WASPADAI BELAJAR TANPA GURU

WASPADAI BELAJAR TANPA GURU
Ketika mendapatkan ilmu agama Islam tanpa bimbingan guru Maka jelas gurunya syetan, bahkan kesesatan akan lebih terbuka lebar Waspadailah belajar agama Islam tanpa bimbingan guru. Nah, apakah anda punya guru? .. kunjungilah beliau…!! Apabila ingin mendapat ilmu manfaat dan terjaga dari kesesatan

SILSILAH GURU AHMAD DAEROBIY (KANG DAE)